Kisah KKN Daring Mahasiswi UPI

- 29 Juni 2020, 01:24 WIB
IMG-20200629-WA0001
IMG-20200629-WA0001

Banyak hal berubah saat situasi pandemi Covid 19 seperti saat ini, termasuk pada bidang pendidikan, banyak sekolah atau universitas mengadakan pembelajarannya secara daring, kegiatan-kegiatan akademik yang seyogyanya dilakukan di kampus secara masal, juga harus berganti menjadi daring dan individual.

Sidang Skripsi, Ujian Akhir, Kuliah Kerja Nyata (KKN), hingga wisuda juga bernasib serupa, dilakukan dengan daring. Lalu bagaimana kisah mahasiswa/i ini melakukan kegiatan kuliah secara daring selama pandemi ini?

Salah satunya adalah Nani Ratna Ningsih, mahasiswi Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung yang terpaksa harus melakukan KKN tematiknya secara daring. Dia menjelaskan jika KKN tematik yang menjadi pilihannya adalah Upaya Pencegahan dan Memutus Rantai Penyebaran Covid-19 di Masyarakat RW.03 Desa Curugrendeng Kecamatan Jalancagak Subang.

"Dua pilihan sebagai relawan atau Non Relawa dan saya memilih untuk menjadi peserta KKN Non Relawan, terlepas dari itu ada pula berbagai pilihan program kerja yang dapat dipilih oleh para mahasiswa. Terdapat dua program yakni program wajib dan pilihan, program wajib berupa pendataan penduduk di lingkungan tempat tinggal mahasiswa berada," ungkapnya pada Aksarajabar.

Dia juga menjelaskan jika KKN Tematik Covid-19 yang dilaksanakan mulai 17 Mei 2020 s/d 06 Juni 2020, memiliki alokasi waktu yang telah digunakan terhitung selama 21 hari menghasilkan 120 jam/7200 menit. Selain itu hambatan dan kelebihan seperti juga diraaakan Nani saat harus melakukan KKN secara daring.

"Hambatannya ya kadang susah mengakses internet, kehabisan kuota internet, komunikasi dengan warga harus dengan daring/online, belum ahli dalam mengedit video ataupun poster, dibantu dengan applikasi android canva dan kinemaster serta filmoraGo," tambahnnya.

Dia mengungkapkan juga jika dari hasil KKN tematik ini dia berhasil mengumpulkan data penduduk tingkat RW.03, serta berhasil membuat 4 vidio edukasi bagi masyarakat yakni tentang cara mencuci tangan yang baik saat pendemik covid-19, cara membuat cairan disinfektan di rumah aja secara praktis, pembuatan hand sanitizer dari bahan alami daun sirih dan jeruk nipis, sampai pola hidup sehat untuk menghadapi pendemik covid-19.

"Saya juga buat sekitar 25 poster dan 1 spanduk, terkait kampanye pola hidup sehat dan bersih, sosial dintancing, istilah-istilah dalam covid 19, dan sebagainya," tambahnya lagi.

Kini KKN Nani telah berakhir, namun pengalaman menjalani KKN saat situasi pandemic, mungkin pengalaman yang hanya akan dirasakan oleh Nani dan rekan sejawatnya saja, kini terhitung sejak 26 Juli lalu PSBB sudah tidak berlalu di Jawa Barat, situasi juga sudah melaju pada keadaan new normal, dan dia berharap dalam adaptasi kebiasaan baru di era new normal ini apa yang telah dia buat bisa diaplikasikan oleh masyarakat di sekitar lingkungannya. (red)

Editor: Aksara Jabar


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x